Pada tanggal 1 desember 2014 nanti kita akan merayakan hari Hiv aid sedunia. Ini bukan lah hari dimana kita berpesta pora untuk orang yang mendapat kan kutukan itu tapi inilah hari untuk kita berorasi dan mengatakan tidak pada sex bebas.
Sakit HIV AIDS seperti sebuah hukuman hina yang memang pantas diterima oleh orang – orang yang tidak setia pada pasangannya, penderitaan itu tidak cukup disitu para penderita HIV AIDS pun tidak diterima dimana mana, jangan kan diterima mendekati mereka saja semua orang takut terinfeksi. Sehingga seringkali para penderita HIV AIDS ada yang mati kelaparan karena tidak tau mau kerja dimana mau tinggal dimana atau bahkan bunuh diri karena putus asa dengan penyakit ini ada juga yang dendam dengan penyakit ini dan menularkan penyakitnya dengan cara melakukan donor darah dan berharap siapapun yang mendapatkan darahnya akan mendapat hal yang sama seperti dia. Seperti sebuah kutukan, bahkan penyakit ini datang untuk menyerang keturunannya juga.
Bila penderitaan ini jatuh pada yang berbuat mungkin kita bisa menerimanya, tapi bagaimana jika kutukan ini berakhir pada orang yang tidak pernah melakukannya bahkan dunia pun tidak ia tau apa.
Jalan Dewi sartika saksinya, rumah para penderita HIV AIDS dari yang berbuat bahkan yang tidak, nasib malang menimpa anak – anak itu. Bahkan bermimpi pun mereka tidak bisa, karena hingga sekarang HIV AIDS tidak ada obatnya.
“kakak kuliah dimana ka? Aku juga kak nanti pengen kuliah juga! Aku pengen jadi pilot ka!”,ucapnya lugu salah seorang anak berumur 4 tahun yang merupakan penderita karena lahir dari orang tua penderita HIV AIDS yah inilah mengapa aku iri sama anak kecil. Mereka tidak pernah merasakan sakit meski dunia mengalami perang. Mereka selalu tertawa seakan dunia tak pernah merasa kelam.
Di Indonesia penemuan kasus HIV/AIDS diperkirakan baru diketahui pada 1987 yaitu pada turis belanda dan pada saat itu hanya 6 orang Indonesia yang terkena penyakit HIV/AIDS lalu 1987 s/d desember 2001 pengidapnya meningkat menjadi 671 pengidap 280 orang diantaranya meninggal.dan hingga saat ini penderita HIV/AIDS terus meningkat.
Mirisnya para penderita nya datang dari berbagai kalangan mulai dari ibu rumah tangga hingga para pelajar. Sebenarnya bukan kondom solusinya tapi pendidikan karakter , agama dan sex dini yang memang harus diterapkan sedini mungkin, mencegah kehidupan pergaulan bebas dikalangan remaja yang kita tau budaya itu berasal dari budaya barat dan bukan budaya asli kita yang sangat tabu akan pergaulan bebas seperti itu masyarakat Indonesia harus mengerti bahwa budaya barat bukan hanya moderenenisasi yang mesti diikuti tapi budaya barat juga bisa membunuh kita pelan - pelan.(DL)
0 cuap cuap:
Post a Comment