Hari Ini aku menghadiri sebuah acara di UNMUL, acara itu diadakan digeung FAHUTAN sama halnya seperti acara lain, selalu diawali dengan pembukaan tokoh—tokoh penting seperti ketua, ketua panitia, sampai pembantu rector 3 pak helminudin datang. Ada satu hal yang menarik saat itu yaitu tarian dayak yang dibawakan oleh anak—anak seni rupa fakultas FIB unmul. Tarian ini yah sama seperti tarian lainnya menggunakan pakaian adat dayak, tapi aku terkesima ketika melihat tarian itu menggunakan karton untuk pengganti buu enggang.
Dari fenomena itu kita sudah tau kalau burung enggang yang biasanya menjadi mascot Kalimantan kini sudah mulai punah. Bulunya yang cantik dan agung, sudah jarang bahkan langka ditemui di samarinda, bahkan ketika saya pergi ke kebun raya UNMUL tidak ada saya temui binatang ini, sehingga saya berpikir itu kuburan atau kebun binatang.Menurut badan statistic burung enggang telah menjadi bagian dari urutan binatang yang mulai langka, tanpa burung enggang aku rasa Kalimantan akan menjafi renta, layaknya singa kehilangan taringnya, mari bersama selamatkan satwa langka kita.. Karena kalo bukan kita siapa lagi.
0 cuap cuap:
Post a Comment